“Ashoka bangga sekali para peserta Young Changemaker Jawa Timur Bali ini sangat kreatif. Banyak ide- ide baru yang ditelorkan. Sebut saja penataan bantaran kali , surat cinta untuk pencemar hingga saringan air dari batu padas,” ujar Mira Kusumarini, Country representative Ashoka sambil berdecak kagum Kamis (6/10) lalu bertempat di Rumah Khalwat Tegal Jaya, Dalung.
Setelah sebelumnya sukses di tiga tempat yaitu Jakarta, Solo dan Surabaya, Bali menjadi tempat terakhir dalam list Young Changemaker yang tahun ini. Mengambil tema air dan sanitasi, acara yang berlangsung selama 2 hari mulai tanggal 6 sampai 7 Oktober 2009 ini diikuti oleh 12 peserta. 5 orang dari Gresik dan 6 lainnya dari Bali. Para anak muda itu memiliki inovasi sendiri dalam menanggulangi masalah lingkungan khususnya air dan sanitasi : Ayu prameswari dengan inovasi menciptakan labolatorium di bantaran kali, Surat cinta pada pencemar oleh Ririn, Hutan Tani Bantaran dari Mega, Ainul dengan saringan air, Luluk dengan pembersihan Telaga, Notebook sarat info oleh Lina PW, Dek Gus dengan kaos kepedulian, Pembersihan pantai oleh Dyah, Dwi dengan belajar di pantai Lubang Resapan air oleh Aan, Saringan air minum menggunakan batu Padas dari Tjok Mita, serta Indrawan dengan pembersihan kali.
Para peserta disuguhi pelatihan sebagai bekal melaksanakan kegiatan yang telah mereka canangkan. Pelatihan yang berlangsung Kamis- Jumat ini meliputi Team building, Visi perubahan, discovery, design your idea, pembangunan kreativitas melalui pembuatan vision board serta facebook program kerja hingga sharing dengan para fellow Ashoka. Diskusi singkat selama 2 hari ini tergolong sarat informasi mengingat kedua fellow yang berbagi ilmu merupakan para social enterpreneurship yang sudah lama berkecimpung di dalamnya. Yuyun Ismawati- fellow Ashoka di bidang sampah dan pendiri Bali Fokus serta Agung Alit- pendiri Mitra Bali dan fellow di bidang fair trade.
“Kami memang sengaja mendatangkan para fellow agar para peserta mendapatkan passion dan semangat mereka,” tutur Agni, koordinator Young Changemaker di sela-sela pelatihan. Young Changemaker sendiri merupakan kegiatan Ashoka yang diadakan setiap tahun sejak 2004. Ashoka sendiri merupakan Asosiasi global para usahawan social- individu dengan solusi inovatif pengubah system bagi masalah social dunia yang didirikan 26 tahun yang lalu. Yayasan yang didirikan oleh Bill Drayton ini sudah ada di kurang lebih 70 negara di dunia.
“Sungguh mengasyikkan ikut pelatihan ini. Saya jadi punya wawasan dan ilmu yang banyak,” ungkap Dyah- salah satu peserta Young Changemaker asal Bali sambil tersenyum girang. Tidak hanya Dyah, para peserta lainpun menunjukkan kesenangan serupa. Di akhir kompetisi, para peserta pelatihan akan bersaing untuk memperebutkan 25 predikat Young Changemaker on Clean Water and Sanitation Issue dari ASHOKA dan Indonesian Business Links. (teks:linapw)
AWAAAS…..ZOONOSIS !!!!!
Indonesia akhir-akhir ini dikejutkan oleh berbagai penyakit yang ditularkan oleh satwa. Satwa dapat menularkan penyakit ke manusia begitu juga sebaliknya dan fenomena ini sering dikenal dengan zoonosis. Penularan penyakit itu sendiri dapat terjadi melalui kontak langsung (gigitan, cakaran, darah, air kencing, air liur) dan kontak tak langsung (makanan, minuman tercemar serta melalui pernafasan). Stress akibat kelaparan, kehausan, sanitasi yang buruk dan rasa bosan juga dapat memicu timbulnya penyakit pada satwa. Diperkirakan lebih dari 175 jenis penyakit dapat ditularkan satwa kepada manusia melalui kondisi-kondisi tertentu. Beberapa penyakit yang dapat ditularkan satwa kepada manusia antara lain :
Tuberkulosis (TBC) penyakit ini mengganggu saluran pernafasan dan disebabkan oleh bakteri Mycrobacterium tuberculosis, M.bovis, M.avium dan M.microti. bersifat menahun (kronis) dan infeksi pada paru ditandai dengan gejala sesak nafas, batuk sampai berdarah, berat badan menurun, letih, demam dan terjadi kerusakan pada paru-paru. Bangsa kera dan monyet, anjing, babi, sapi dan burung kakatua yang mengidap penyakit ini dapat menularkannya secara langsung kepada manusia melalui udara pernafasan, saluran pencernaan dan inokulasi kulit.
Hepatitis penyakit yang menyebabkan kelainan pada fungsi hati ini sering terdapat pada bangsa primata selain manusia yaitu kera dan monyet. Penyakit ini disebabkan oleh virus. Masing-masing virus (Hepatitis A, B, C dan E) menyebabkan gejala berbeda meskipun 10 % sama. Gejala penyakit adalah kekuningan pada tubuh dan mata, urin berwarna gelap, lelah, sakit persendian, muntah-muntah dan lain-lain. Penderita hepatitis kronis aktif akan mengalami kematian pada sel-sel pada hati dan akhirnya menyebabkan kematian. Ditularkan melalui darah dan cairan tubuh lainnya.
Anthrax penyakit berbahaya yang tersebar di seluruh belahan dunia ini dapat menyerang mammalia dan manusia. Disebabkan oleh kuman patogen Bacillus anthracis yang sporanya tahan terhadap suhu tinggi sinar matahari dan desinfektan. Infeksi dapat terjadi melalui makanan mentah atau yang dimasak kurang matang dan melalui kontak langsung dengan kulit terluka yang telah terinfeksi. Pada Anthrax kulit akan menimbulkan lepuhan yang berisi cairan dan akhirnya kulit mengalami nekrosis hitam. Pada Anthrax intestinal akan terjadi radang usus disertai diare berdarah yang menyebabkan kematian.
Psittacosis terjadi pada bangsa burung paruh bengkok terutama Kakatua dan Nuri. Disebabkan oleh Chlamydiosis ornithosis, akan cepat berkembang dalam kondisi stress. penularan terjadi melalui tinja, air kencing dan lendir saluran pernafasan. Menyebabkan diare hebat dan gangguan pernafasan.
AIDS pada Kera penyakit ini tidak menimbulkan permasalahan tetapi akan fatal bila manusia terinveksi virus ini karena kekebalan tubuh akan menurun sehingga tubuh tidak bisa melawan infeksi yang masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan kematian.
Toxoplasmosis penyakit protozoa yang disebabkan oleh Toxoplasma gondii, ditularkan sebangsa kucing. Penularan terjadi melalui konsumsi bahan yang mengandung kista, melalui air minum atau susu yang dimasak kurang matang. Dapat menyebabkan keguguran pada ibu hamil dan kerusakan saraf mata.
Rabies atau penyakit anjing gila. Merupakan penyakit akut dari virus golongan Rhabdovirus dan menyerang saraf pusat. Menular pada manusia melalui gigitan, infeksi luka dan saluran pernafasan. Umumnya menyebabkan kematian. Berbagai jenis hewan dapat menjadi hospes penularan contohnya anjing, kucing, kera, kelelawar penghisap darah dan juga bangsa karnivora. Gejalanya adalah demam, sulit tidur, cemas, gelisah, sakit kepala, kejang dan akhirnya kematian.
Flu Burung disebabkan oleh virus flu burung yang dapat menular dari unggas ke mammalia dan manusia. Penularan melalui inhalasi saat batuk atau bersin.Gejalanya demam, menggigil, nyeri,komplikasi ringan berupa bronkitis, sinuitis dan batuk berdarah.
Infeksi Kuman penyebab Diare kandang satwa yang kotor serta sanitasi buruk dapat menyebabkan perkembangan bakteri yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti diare akut, kembung, lemas, muntah. Dapat menular melalui sentuhan dan udara.
Herpes penyakit ini disebabkan oleh virus dan menyebabkan kerusakan pada jaringan epithel kulit dan otot serta kerusakan sistem saraf. Penyakit ini menyerang berbagai spesies kera dan monyet. Ditularkan melalui cakaran, luka yang terkontaminasi dan udara. Gejala klinis Herpes virus B adalah rasa sakit pada perut, diare dan gagguan otak. Bersifat fatal pada anak-anak. Herpes simplex akan menyebabkan lepuh-lepuh pada bibir, pipi, hidung, vagina serta adanya rasa gatal dan terbakar. (pw)
Mau Dapet Beasiswa Full S1 th.09? Sampoerna Foundation Buka Peluang!
Kamu ngerasa Punya Banyak Prestasi?? Ngerasa perlu dan wajib ngedapetin beasiswa s1 ampe tamat??
AYO IKUTAN : Beasiswa Astro Asih- Sampoerna Foundation tahun 2009!!
Beasiswa Astro Asih- Sampoerna Foundation dibuka khusus untuk mahasiswa Bali (pemegang ID Bali) yang kuliah di seluruh perguruan tinggi negri di Indonesia. kamu bakalan ngedapetin beasiswa s1 selama 4 tahun, terus buka link dengan seluruh penerima beasiswa dari seluruh Indonesia.
Belum lagi tunjangan pendidikan dan fasilitas- fasilitas pendukung laennya…. pendaftaran ampe minggu ketiga Oktober 2009. dijamin gak ada ruginya ikutan beasiswa yang satu ini.
kalo mau info lebih lanjut bisa klik www.sampoernafoundation.org ato bisa langsung donload form pendaftarannya di www.linapw.wordpress.com
Microsoft Word – Application Form – Astro Kasih 2009
Microsoft Word – General Info – Astro Kasih 2009
Bertualang di Dunia Para Naga
Judul : Tantangan Naga, Tahun Terbit : 2004
Pengarang : Patricia C. Wrede ,Penerbit : Kaifa For Teens
Tebal Buku : 297 halaman, Harga : Rp. 36.500,00
Penasaran dengan para Naga? Pengen nyoba petualangan yang seru dan menggugah adrenalin? Ngaku addict ama buku fiksi petualangan ala Harry Potter? Coba perdalam ilmu kedunia magisanmu dengan buku petualangan lama bertajuk Tantangan Naga karangan Patricia C. Wrede ini.
Buku pertama dari 2 buku seri “Hutan Pesona” ini bercerita tentang petualangan Putri Cimonere. Putri raja yang cerdas dari kerajaan Linderwall. Sebagai putri, ia lebih senang berlatih pedang, belajar mantra dari pesulap, belajar bahasa latin dari filsuf kerajaan, memasak bersama koki istana atau belajar melempar bola bersama badut kerajaan. Tidak seperti kakak-kakak perempuannya, putri bungsu 7 bersaudara ini lebih senang bertualang daripada menyulam atau melakukan hal-hal yang dilakukan seorang putri. Dia adalah segala hal yang bukan seharusnya ditemukan dalam diri seorang putri: keras kepala, tomboy dan haus tantangan.
Sang putri merasa sangat bosan-kebosanan yang amat sangat- sampai ia memilih lari dari istana untuk hidup bersama seekor naga. Bukan naga biasa, tapi Kazul-naga paling kuat di pegunungan pagi. Dia pun menemukan petualangn yang dicari. Naga mempunyai sifat yang tertutup terhadap manusia. Tinggal bersama Kazul pulalah membuatnya mengetahui bagaimana kehidupan para naga seperti politik para naga, tradisi-tradisi mereka, hingga musuh-musuh mereka. Merasa aman bersama para Naga, siapa sangka ia malah akan bertarung melawan perkumpulan penyihir yang menginginkan sebuah batu yang dipercaya untuk memilih Raja Naga baru yang juga merupakan sumber kekuatan para Naga. Sampai akhirnya ia mengetahui kelemahan para naga yang sangat mematikan. Dari sanalah petualangannya menolong para naga berawal. Ia bersama seorang putri tawanan naga lain dan seorang pangeran batu berusaha menyelamatkan pemilihan Raja naga baru yang diketahui akan dicampuri oleh para penyihir agar seekor naga penghianat yang memihak para penyihir dapat memenangkan pemilihan tersebut.
Buku karangan Patricia C. Wrede ini telah dianugerahi berbagai penghargaan, beberapa diantaranya adalah buku terbaik tahun 2004 versi School Liblary Journal, buku pilihan Editor versi Booklist, buku pilihan remaja versi New York Public Liblary, buku terbaik untuk remaja versi ALA, buku pilihan untuk remaja versi IRA dan masih banyak lainnya.. Banyak buku yang ia hasilkan sebelum Tantangan Naga, salah satunya adalah Sorcery and Cecelia or The Enchanted Chocolate Pot sebaik kedua bukunya yang lain dalam seri “Hutan Pesona”. Ia juga penulis novelisasi film blockbusters Star Wars Episode I: The Phantom Menace dan Star Wars Episode II: Attack of The Clones untuk Remaja.
Secara keseluruhan, buku setebal 297 halaman ini dapat dikatakan memiliki segala hal yang dapat mengkategorikan buku ini sebagai buku fiksi terbaik bacaan remaja. Beberapa hal dalam novel ini sendiri dapat membuat kita terbang dalam imajinasi tanpa batas dengan alur cerita berliku-liku, banyak aksi serta humor tinggi yang dapat membuat kita tertawa lepas. Namun sangat disayangkan ketidak konsistenan Patricia dalam penggunaan kata-kata baku dan tidak baku. Di beberapa bab dalam bukunya, Patricia menggunakan kata-kata yang sangat baku. Sementara di beberapa bab lainnya, ia menggunakan kata-kata yang sama sekali tidak baku. Dari segi cover, bisa dilihat kecintaannya terhadap remaja sangatlah besar. Ini dibuktikan dengan cover bukunya yang sangat meremaja yaitu berwarna hijau terang dengan gambar seorang putri dan seekor Naga, yang memang sangat cocok dengan karakter generasi muda jaman sekarang.
Kalau kau juga haus tantangan seperti Cimonere, bertualanglah bersamanya di dunia para Naga, melawan Perkumpulan Penyihir, menemukan ramuan penangkal embusan naga api dan aneka keajaiban lainnya dalam buku ini. (pw)
MESKI BUTA, TETAP KERJA SAMPAI ‘POYOK’
Cek… krcek…krcek… sepasang kaki tanpa alas berjalan melewati lumpur coklat berbatu di pinggiran sungai Yeh Ho banjar Tibu Biu, Tabanan, Bali. Luka dan kotoran menghiasi kakinya, namun ia tak berhenti melangkah. Dengan penuh keteguhan hati ia terus melaju ke tengah sungai. Mencari batu koral, hanya itulah tujuannya. Sukanada pemilik kaki itu.
Panas terik matahari tak membuat Sukanada mengurungkan niat mencari batu koral di tengah sungai Yeh Ho. Ia menyusuri sungai dengan yakin sambil membawa keranjang penyaringan batu. Sesampainya Sukanada di tempat akan ‘memanen’ batu, ia menghentikan langkahnya. Pria berkulit hitam itu meraba dasar sungai yang tak terlalu dalam. Lalu ia meraih batu koral dalam kedua genggaman tangan dan ditempatkan dalam keranjang batunya.
Peluh membasahi setiap bagian tubuhnya, namun ia tetap memasukkan bergenggam-genggam batu koral dalam keranjangnya. Sesekali ia membasuh peluhnya dan menikmati suasana alam sekitar sungai. Bergelut dengan hidup yang serba kekurangan membuatnya tabah menghadapi dunia. Memiliki dua buah hati yang harus dibiayai membuat Sukanada tetap bertahan pada pekerjaannya mencari batu dan pasir di galian C.
“Sudah dilarang memang, ngambil batu di sana, tapi saya tidak punya kerjaan lagi. Mau makan apa keluarga saya?” tutur Sukanada sambil tetawa kecil. Matanya menyiratkan kepedihan yang tiada tara. Kedua buah hatinya masih mengenyam pendidikan, masing-masing kelas 2 SMP dan 3 SD. Istri Sukanada meninggal delapan bulan lalu karena penyakit maag kronis. Orangtua Sukanada sudah tua dan tidak dapat bekerja lagi. Praktis ialah yang menjadi tulang punggung keluarga.
Mencari batu dan pasir merupakan satu-satunya lahan pekerjaan bagi pria berambut keriting ini. Sakit mata yang dideritanya sejak tahun 1989 kini terlihat dampaknya. Kedua mata Sukanada bahkan tak dapat melihat dengan jelas wajah kedua orangtuanya. Sukanada tak dapat mencari pekerjaan di tempat lain. Iapun menggantungkan hidupnya dan keluarga pada pekerjaan mencari batu dan pasir yang sudah digeluti sejak lama.
“Sampai poyok (letih, pusing) dia bekerja. Dia kan tulang punggung keluarga,” papar Tjianda-salah seorang pencari batu dan pasir seperti Sukanada sambil menunjukkan raut prihatin. Sukanada mendapatkan Rp. 20.000,- setiap kali mendapatkan pelanggan batu dan pasir. Uang tersebut dialokasikan Sukanada untuk membeli beras dan uang jajan pada kedua buah hati.
Hal tersebut membuatnya khawatir mengingat kebutuhan yang terus bertambah. Bila pelanggan sepi, ia tidak mendapatkan uang untuk keluarganya. Adanya bantuan pemerintah yaitu 10 kg beras diakuinya cukup membantu meskipun tidak signifikan. Terkadang ia dibantu Sugita-Kelihan Adat Banjar Tibu Biu mencari orderan batu dan pasir. Pria berkulit hitam inipun mengungkapkan keinginannya menyekolahkan anak hingga SMP, namun kembali terbentur masalah dana.
“Dulu, kami punya tanah tapi saya tidak tau. Ternyata sudah dijual oleh saudara saya untuk biaya merantau ke Sumatra. Sekarang saya tidak punya apa-apa. Hanya tanah 1 are dan itupun sudah untuk rumah,” ujar Sukanada lirih seakan menyatakan kekosongan dirinya tanpa istri dan harta benda serta tanggung jawab menafkahi keluarga.