Persiapan Bertualang

Sudah kujinakkan kegiranganku dan menerima kebahagianku apa adanya kini, surat pemberitahuan kelulusan benar-benar sampai di rumahku. Tidak ada alasan untuk meragukan keberangkatan ke Amerika. Negara bagian yang akan kukunjungi adalah Kansas. Middle state. Negara perkebunan dan pertanian. Kudengar ada ladang bunga matahari di sana. Aku bertaruh itu pasti sangat indah. Kucari beberapa keterangan dan foto tentang Kansas di internet. Aku mengontak beberapa orang yang berdomisili di Kansas dan Lawrence via couchsurfing (situs pertemanan orang-orang gila jalan), yah kita lihat saja apakah akan berhasil nanti.

Kami akan belajar bahasa inggris di Kansas University bertempat di kota Lawrence Kansas. Dari hasil browsing aku mengetahui di KU akan sangat keren. Universitas besar itu terlihat sangat klasik bangunannya. Kegiatannya sendiri sepertinya cukup banyak. Dan aku benar-benar siap untuk keseruan kali ini!

Kami akan berangkat sebanyak 20 orang ke Kansas dan belajar selama 2 bulan. Bisa kau bayangkan? Dua bulan di Amerika untuk belajar bahasa Inggris, mengenal budaya mereka dan bertualang, woow, aku sudah tak sabar lagi.

Sebelum keberangkatan bulan Mei, kami harus mengikuti Pre Departure Orientation (PDO) dan pembuatan VISA di Jakarta. Acara berlangsung selama 3 hari dan benar-benar seru karena inilah akhirnya kesempatan untuk bertemu dengan kawan-kawan yang akan bersama-sama 2 bulan nanti.

Memang sudah ada group di fb dan bbm dan beberapa sudah menjadi kawan di jejaring sosial. Namun aku merasa cukup sulit berakrab-akrab dengan orang yang belum pernah kutemui, karena itu aku tidak terlalu update dengan pembicaraan di group fb, memang aku dan Ince (salah satu kawan dari Jakarta ternyata sudah dilabeli sebagai ‘anak hilang’ karena tidak ditemukan jejaknya di fb, karena itu kami cukup lama terlantar sebelum akhirnya bergabung di group.

Oh ya selain browsing dan mengikuti perkembangan di group, aku juga mempersiapkan keKANSASanku dengan bertanya-tanya pada kakak kelas yang sebelumnya lulus IELSP. Kebetulan dua orang kakak kelas yang aku cukup dekat lolos, kak Awan ke IOWA dan kak Rina ke Kansas juga. Jadilah aku mendapatkan fakta lain yang super duper menyenangkan di Kansas, bahwa kita bisa makan di kafetaria sepuasnya, dengan menu yang beragam pula :3

 

Lina PW

29 Mei 2012, menanti pergantian hari di atas pesawat

 

Awal Petualangan

Tanganku bergetar cukup hebat saat melihat nomor telpon di layar hapeku. Itu nomor Jakarta. Tidak mungkin salah. Sembari mengira-ngira siapa gerangan nomor yang meleponku, aku keluar dari Jeep biru butut tapi tetap terlihat tangguh milik ayah kawan Torajaku Beatrice.

Percakapan singkat terjadi dan aku akhirnya tahu si penelepon berasal dari IIEF Jakarta, sebuah lembaga beasiswa yang memang sedang kutunggu-tunggu pengumumannya. Percakapannya kurang lebih begini :

“Lina nanti mau tamat kapan?”

“Agustus mbak, atau November,” jawabku dengan ragu, karena memang belum memikirkan skripsi sama sekali.

“Oh, selamat ya kamu lulus IELSP dan akan berangkat ke Kansas, apakah kamu ada kegiatan Juli nanti?”

“Ah yang benar mbak?”

“Benar kok,” setelah lama baru saya tahu mbak itu bernama mbak ChiChi

“Saya mau pingsan nih mbak,”

“Eeeh, jangan pingsan, bisa kan nanti ke Kansas,”

“Iya mbak, bisa, bisa banget, bagaimana prosedur selanjutnya?”

“Nanti akan dihubungi lagi via email dan lain sebagainya. Selamat yaa, juga kami akan bersurat sebagai pemberitahuan”

“Iya mbak, horeee” ujarku terlambat girang. Dengan hati sangat berdebar aku menutup telpon, tak bisa menyembunyikan senyum.

Lengkap sudah rasanya kebahagiaanku Desember itu. Kebetulan memang aku sedang ada di Toraja, kampung halaman sahabat baruku, Beatrice. Perjalanan yang serba kebetulan dan tak kurencanakan sebelumnya. Kebetulan pula ternyata ada kegiatan Rambu Solo – pesta kematian besar-besaran masyarakat Toraja yang memang kerap dilakukan namun tidak pasti jadwalnya.

Hari itu aku dan keluarga kawanku baru saja pulang dari kegiatan Rambu Solo yang cukup besar dan meriah, cukup bahagia karena aku merasa beruntung mendapat kesempatan menyaksikan Rambu Solo di perjalanan yang tidak kurencanakan dan persiapkan secara matang, aku merasa lebih bahagia lagi karena diberikan informasi yang bisa membuat kakimu menjadi jelly saking senangnya. Setelah itu aku menghubungi ibuku dan beliaupun sepertinya melonjak kegirangan sepertiku saat ditelpon tadi.

Amerika, benua yang cukup kudamba untuk kudatangi, kini benar-benar akan kuinjakkan kakiku di sana. Ah apa yang lebih mengangetkan dan menggirangkan daripada mimpi yang jadi nyata?

 

Lina PW, 29 Mei 2012,

Di atas pesawat menuju pergantian gelap menjadi terang