Berawal Dari Rokok….

Ssshhh…ssshhh..Seorang remaja pria menghembuskan asap putih keabu-abuan berbentuk bulat yang lalu hilang disapu angin.Lintingan yang dihisap remaja itu sudah sangat pendek mengindikasikan kenikmatan yang bisa didapatkannya sudah mencapai titik penghabisan. Ia membuangnya ke pinggir jalan tempatnya berdiri. Remaja itu merogoh sakunya mengeluarkan dua benda, tangan kanannya memegang lintingan baru dan tangan satunya menyulut lintingan itu dengan korek api berwarna hitam. Dilanjutkannya menikmati lintingan itu sehisap demi sehisap………….

merokok, gambaran remaja yang merokok...
Sering melihat kejadian semacam itu??? Pastilah sudah tidak asing lagi bukan?? Peristiwa semodel itu memang sudah sangat lumrah terjadi di masyarakat kita dewasa ini (dalam konteks khususnya para remaja). Remaja yang notabenenya masih dalam masa transisi atau labil atau proses pencarian jati diri atau pra-dewasa (kebanyakan ataunya eui…), memang sangat gampang mengikuti perkembangan yang dalam konteks ini perkembangan itu belum tentu positif maupun negatif yangmana salah satunya adalah merokok.

Rokok sebagaimana yang kita ketahui bersama memiliki berbagai zat beracun yang dapat melemahkan fungsi-fungsi beberapa bagian tubuh dan kalau dikonsumsi secara belebihan dapat menyebabkan gangguan paru-paru parah. Oleh karena itulah sering dianjurkan untuk tidak merokok serta mengurangi konsumsi rokok yang berlebihan. Kembali dalam konsep remaja dan rokok, akhir-akhir ini makin marak kita dapati remaja-remaja yang menikmati rokok merek apapun, dimanapun dan dengan siapapun. Hal itu bukan karena tidak ada sebab, tentu setiap peristiwa memiliki alasan untuk terjadi bukan?? Nah, ini jugalah yang melanda remaja kita sekarang. Beberapa hal yang tidak bisa dikatakan positif ini salah satunya seperti yang sudah disampaikan diatas adalah trend merokok.

Merokok merupakan kegiatan aktif menghisap rokok dan pelakunya disebut perokok (sudah sangat umum bukan?). Namun sungguh sangat disayangkan bahwa kegiatan aktif merokok ini dilakukan oleh para perokok muda. Perokok-perokok muda ini bahkan ada yang umurnya tidak lebih dari 10 tahun. Lebih disayangkan lagi bahwa kegiatan awal ini (yaitu merokok) dapat berlanjut menjadi kegiatan selanjutnya yaitu memakai naroba. Kemungkinan-kemungkinan terburuk ini sudah banyak terjadi pada remaja kita. Sangat menyedihkan melihat mereka yang masih memiliki masa depan yang panjang dan cemerlang ini menjadi korban-korban semacam ini.

“Saya nyoba rokok dari teman Cuma karena agar dianggap setia kawan aja. Selaen karena saya emang broken home dulu… Trus diajak nyoba yang lebih enak kata temen-temen tapi saya ogah karena tahu kalo nyoba pasti gak bakal lepas,” ungkap Bila, siswi SMAN 7 Denpasar sambil tersenyum hambar. Itulah salah satu pengakuan dari seorang siswi yang pernah mengalaminya sendiri. Menurutnya, banyak teman-teman yang ketahuan ‘pake’ dimulai dari merokok dulu. Biasanya, mereka sudah tidak bisa lepas dari yang namanya rokok, lalu berlanjutlah pada sesuatu yang seakan-akan lebih ‘nikmat’.

Memang jika kita tilik lebih lanjut, rokok dengan berbagai perasaan yang dirasakan oleh penikmatnya memiliki banyak resiko. Beberapa resiko tersebut adalah penyakit-penyakit yang mungkin menyerang dan yang lebih parah, kecanduan NAPZA.

“Tergantung iman juga sih, kalo emang tu orang gak kuat iman ya kena dah… Tapi kalo emang ngerokok itu dah jadi kebiasaan yang gak bisa dilepasin dan tu orang kuat iman, ya jalanin aja!” tutur Florestia, siswi SMAN 4 Denpasar perihal kecanduan yang pada mulanya berasal dari aktifitas merokok. Banyak banget dampak negatif yang bisa didapetin dari kegiatan ‘lanjutan’ itu. So, buat temen-temen yang belon kena, jangan pernah nyoba deh. Buat yang udah kena, tobatlah kawan……. (Lina P.W.)

*dimuat dalam Kulkul media HIV/AIDS pada rubrik Aksi edisi 22-November 2006

Pendidikan Seksual, REMAJA (TIDAK) HARUS TAHU!!!

“Plaaakk”, mungkin tamparan telak yang akan diterima oleh si Ucup begitu mengajak Wati-siswi kelas 3 SMA melakukan seks pranikah. Tapi Wati malah mengiyakan ajakan ngeseks oleh Ucup. Mengapa?? Karena ia tak tahu betapa bahaya dan tidak mulianya perbuatan tersebut.

sex education, ini nih yang perlu kita tahuu....

Memang kasus-kasus seperti itulah yang sering ditemui oleh masyarakat kita. Ketidaktahuan mereka tentang bahaya seks pranikah dan dampak-dampak negatifnya membuat mereka buta dalam menjalani hidup yang makin lama makin mendekatkan diri pada seks pranikah (dalam konteks ini khususnya para remaja).

“Saya baru tahu bahwa ada dampak negatif melakukan seks pranikah pada saat ada seminar tentang seks education di sekolah. Itupun tidak terlalu mendetail karena memang cakupannya luas sekali,” ujar Kartika-seorang siswi kelas 3 SMAN 7 Denpasar ketika ditanyai pendapatnya tentang dampak seks pranikah. Jawaban-jawaban dari beberapa siswa maupun siswi lainnyapun nyaris tak berbeda dengan yang diungkapkan Kartika tentang penegtahuan mereka seputar seks yang memang sangat dangkal sekali. Beberapa bahkan mengakui sulitnya informasi yang mereka dapatkan tentang seks education adalah karena pandangan tabu masyarakat kita. “Mau nanya ma Orangtua takut, di sekolah gak diajarin, nyari dari Internet ditakut-takutin tentang yang jelek-jelek…Takut salah bukalah, salah nangkeplah, apalah.. Kita kan bingung juga jadinya,” papar Dimas, siswa kelas 1 SMAN 3 Denpasar perihal sulitnya mendapatkan informasi yang layak tentang seks education.

Sehubungan dengan berbagai masalah yang dihadapi para remaja seputar keterbatasan informasi tentang masalah pelik belakangan ini yaitu seks pranikah serta berbagai dampak negatifnya, maka baru-baru ini diresmikanlah sebuah kurikulum baru yangmana di dalamnya terselip beberapa materi tentang seksual education. Hal ini merupakan kerjasama daripada Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Bali, Komisi Penanggulangan AIDS Kota Denpasar dan Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Denpasar. Beberapa materi yang tersirat maupun tersurat dalam pelajaran “selipan”di Biologi untuk IPA dan Sosiologi untuk IPS itu antara lain: NAPZA, cara kerja Virus HIV, hal-hal negatif yang silakukan remaja pada masa pubertas dan terkena NAPZA karenanya, cara-cara reproduksi, perilaku menyimpang seksual, mekanisme virus HIV, jenis-jenis NAPZA dan hal-hal lainnya yang juga berhubungan dengan NAPZA dan masalah seksual.

Pelajaran mengenai NAPZA dan masalah seksual ini dikatakan akan dimulai tahun 2006. Pembelajaran murid-muridpun didukung oleh ekstrakurikuler yang berhubungan dengan hal tersebut. Namun demikian, tentu masih banyak kendala yang akan dihadapi oleh guru maupun siswa perihal pelajaran “selipan” baru ini.

“Sebenarnya pelajaran ini tidak baru. Dari dulu dalam pelajaran-pelajaran yang diselipkan itu sudah ada materinya, hanya saja kali ini lebih diperdetail lagi,” ungkap Dr. Oka Negara perihal mengapa hanya dalam pelajaran itu saja terdapat materi-materi seksual dan NAPZA. Menindaklanjuti kebutuhan remaja dalam hal pembelajaran seksual education dan NAPZA, hal-hal seperti ini yaitu menyelipkan materi pada pelajaran yang sudah ada dinilai sangat bermanfaat, setidaknya agar para siswa mengetahui garis besar daripada masalah yang sedang mereka hadapi saat ini.

“Pelajaran seksual dan NAPZA di sekolah sangat dibutuhkan karena pada dasarnya memang hal itulah yang menjadi masalah besar bagi kami remaja yang masih gak ngerti apa-apa, tapi kalo bisa sih mendingan dijadiin pelajaran sendiri aja daripada diselipin. Kan jadi kaku pelajarannya kalo nyelip, gurunya juga belum tentu siap kalo ada pertanyaan-pertanyaan sulit yang diajukan murid karena itu memnag bukan bidangnya,” ujar Dimas lagi dengan penuh semangat menanggapi adanya pelajaran “selipan” ini.

“Kita memang layak mendapatkan pelajaran seperti ini. Banyak orang dewasa yang beranggapan bahwa remaja belum saatnya tahu tentang hal-hal ini. Namun para remaja sebaliknya, sangat ingin mengetahui sebanyak mungkin tentang hal yang di”tabu”kan baik untuk proteksi diri ataupun hanya sekedar tahu saja. Oleh karena itulah saya sebagai remaja merasa hal ini sebagai pemenuh kebutuhan kami meskipun ada hal-hal yang masih harus diperbaiki… Karena kami memang harus tahu apa yang kami hadapi!!!” jelas Kartika berapi-api saat ditanyai pendapatnya tentang pelajaran selipan ini. Yup..para remaja memang berhak untuk tahu. Tul gak? Benaaaarrr (Lina P.W.)

* dimuat dalam Kulkul media HIV/AIDS dan Narkoba pada rubrik Aksi (khusus remaja) edisi 21 Oktober 2006

Life Lessons: Bisa Kog Baca Buku Gratis di Tokonya

Pernah merasa tak nyaman dengan keramaian? Atau memang sedang tak ada kerjaan? Ingin merasakan tenang dan damai dalam kesendirian?

DSC03758
Awalnya tidak terduga hari ini akan menjadi hari yang cukup sepi. Bangun cukup siang setelah melewati malam panjang seakan sebuah berkah yang tak ternilai. Bermula dari sms malam lalu, saat Gung De memutuskan akan ke Bukit bersama Giri. Meluapkan perasaan syukur yang sangat besar. Sms setengah hati itu kurang lebih diyakini oleh Lina sebagai restu untuk bangun siang dan berleha-leha sepanjang siang.
Setelah memenuhi ikrarnya untuk bangun siang. Lina pun baru membuka mata tepat pukul 09.30 WITA. Layaknya kebiasaan saat bangun tidur, ia melihat hapenya. Siapa tahu ada sms penting. Benarlah, sms Gung De mengajak ke bukit lantaran ditinggal Giri muncul. Namun apa daya? Bangun siang memang enak. Akhirnya Gung De pergi sendiri dan Lina melanjutkan harinya dengan riang ceria. Berniat untuk ngenet geratis di Mcd karena ada email yang harus dikirim dan tak akan terkirim jika menggantungkan hidup pada hotspot kampus unud sudirman, Lina bergegas mandi seadanya.

Setelah mandi, Iapun bersiap pergi. Ternyata sang Ibu sudah menunggunya. “Mau gantu buku tabungan”, kata si Ibu tenang. Berangkatlah mereka berdua ke bank dan melakukan transaksi yang diperlukan. Keinginan untuk ngenet di Mcd sedemikian besarnya higga Gung Depun ingin turut serta. Berangkatlah mereka ke Mcd sudirmaan dengan hati berniat ngenet.
Sekitar 2 jam menikmati wifi gratis, panggilan untuk rapat deGenk tidak terhindarkan. Mereka bersiap meninggalkan Mcd dan ke kampus unud sudirman untuk rapat. Di kampus sudah menunggu Yudha dan Nike. Mulailah rapat tersebut.
Selesai rapat, satu persatu awak pada meninggalkan kampus. Yudha pun cukup sibuk saat itu membuat Lina luntang- lantung tak karuan. Linapun memutuskan pulang. Namun di perjalanan pulang, ia malah mengarahkan motornya ke took buku Togamas, dengan harapan dapat membaca buku dengan gratis.
Tak disangka- sangka, niat lina yang awalnya hanya membaca sebentar lalu pulang berbanding terbalik dengan kenyataan yang dihadapinya. Kira- kira 4 jam sudah ia nongkrong di toko buku. Tepatnya ia membaca 2-3 buku di sana. Ada sebuah buku yang benar-benar dihabiskannya dalam masa ia membaca. Life Lesson, judulnya. Berganti posisi setiap 5 menit dan kaki kesemutan tak mengurungkan niatnya untuk menyelesaikan buku penuh pelajaran itu. Ia bahkan tetap bertahan meski kebelet pipis dan ternyata toiletnya sedang direnovasi.
Selain buku yang ia dapatkan, ia pun mengilhami bahwa kesendirian yang paling damai ia rasakan ialah saat berada di toko buku. Membaca sebuah buku yang menarik perhatian. Hingga akhirnya memberikan sebuah pelajaran tentang hidup. (pw)

Daniel dan Mbee, Apple ‘Macegut’ yang Bikin Iri

Denpasar, 20 Agst 09
Kalau makanan sudah digigit, biasanya berarti bekas dan tidak akan membuat iri orang lain. Tapi disini, malah Apple yang sudah ‘macegut’ (digigit) yang membuat iri. Ada apa gerangan?

ini nih si Daniel yang bikin ngiri... wkwkwkkwkw
ini nih si Daniel yang bikin ngiri... wkwkwkkwkw

Jangan salah, Apple yang dimaksud ialah barang elektronik yang cukup santer dibicarakan juga cukup niat untuk dibeli meski nyicil. Bermula dari keinginan menggebu seorang teman bernama WS untuk memiliki barang elektronik yang cukup mengundang liur saat memandangnya. Yap, Macbook Apple. Entah tampilannya yang bening dan simple nan kokoh atau kapasitas perbuatannya yang tahan banting atau kilauan bentuk apel ‘macegut’ di permukaannya.
Apapun alasannya, yang pasti keinginan itu merebak sedemikian kuat dalam benak seorang gadis bernama Lina. Iapun mulai tergiur oleh penampilan si Macbook yang lain dari yang lain. Dengan modal tekad yang (cukup) kuat, Ia beberapa kali ke distributor si Apple untuk melihat- lihat ‘barang’ impiannya itu. Setelah berbagai halangan menghadang dan rintangan menerjang, akhirnya si Apple terbeli juga.
Apple abu yang terkesan kokoh dan body cukup slim dengan LCD 13,3’’. Macbook Pro keluaran terbaru. Si WS yang juga ngebet Apple akhirnyapun mendapatkan si kotak putih nan banyak guna itu. Lina memberi nama si abu Daniel. Alasannya sih supaya selalu teringat dengan aktor pujaan si Daniel Radcliffe. Sedangkan si putih diberi nama Mbee oleh WS.
Ternyata kedatangan 2 penghuni baru dalam komunitas yang cukup sering bertemu cukup mengguncang hari-hari mereka. Beberapa teman bahkan mengaku lebih termotivasi untuk membeli Apel ‘macegut’ lantaran iri melihat duet Daniel dan Mbee.
“Memang bagus sih, pas banget untuk kita yang doyan buka program berat. Selaen simple, perawatan juga gak terlalu ribet, makanya aku pengen… ngiri juga sih ngeliat temen-temen pada ngelus mereka,” ujar Yudha sambil terkekeh riang. Pemuda yang doyan ngedit film ini memang mengaku butuh barang yang tahan lama dan siap tempur. Pilihannya tentu jatuh pada Macbook Apple. Belum lagi ketahanan baterenya yang bahkan 100 kali lipat laptop biasa. Keinginannya diakui makin memuncak begitu kedua temannya membawa barang yang dulu selintas pernah diidamkannya.
Lain Yudha, lain Gung De. Pemuda kurus dan hitam yang bertempat di bilangan jalan Ratna ini mengaku suka Apple karena tubuhya yang cukup manis dan kokoh untuk dibawa kencan kemanapun. Gung De menuturkan bahwa ia menaksir Macbook white karena tampilannya yang simple namun terkesan asyik. Hal serupa diakui pula oleh Kadir. Ia melihat Apple merupakan pilihan terbaik untuk sebuah laptop.
“Awalnya sih iri, tapi emang butuh dan kegunaannya emang mumpuni banget,” ujar Gung De lagi saat ditanyai perihal keinginannya memiliki Macbook White.
Nah, cara mereka agar bisa mewujudkan Macbook dalam genggaman cukup unik dan berbeda. Yudha mencari pekerjaan tambahan agar bisa menabung dan membeli si Apple kelak, sedangkan Gung De berdoa pada Tuhan agar beasiswanya cepat dikabulkan. Diluar itu, mereka juga gemar mengikuti lomba. Alasannya sih, kalo menang supaya hadiahnya bisa jadi hibah buat beli laptop.
Tuh kan, siapa bilang iri selalu negatif? Buktinya iri bisa jadi motivasi yang kuat dalam keinginan memiliki sesuatu. Doain semoga mereka cepet dapetin keinginannya yah. (pw)

BADAN TIPIS, RENTAN ‘DIGOYANG’ ANGIN

Rabu, 19 Agustus 2009

Siang itu, Lina dan temannya Gung De memutuskan pergi ke Bali Safari and Marine Park (BSMP) untuk mempresentasikan proposal deGenk tercinta pada mbak Dewi selaku personal assisten. Merekapun segera berangkat dengan semangat menggebu ke perusahaan di bilangan Gianyar tersebut. Namun, di tengah jalan terjadi hal yang sangat lucu, Gung De yang bertubuh kurus dengan tinggi 175 cm dan berat tak lebih dari 50 kg ini mulai bergoyang tertiup angin di Jalan By Pass Ngurah Rai saat truk-truk besar melewati mereka.

Kejadian yang sangat mengundang tawa untuk mengejek si tubuh kurus yang takut nenek ini terjadi lebih dari sekali. Tercatat 4 sampai 5 kali ‘goyangan’ saat melewati jarak kurang lebih 30 km dari Denpasar- Gianyar siang itu. Bahkan beberapa kali goyangan tersebut semakin menjadi- jadi. Linapun selaku penumpang terkadang deg-degan. Kalo dia jatuh beneran gimana yak?? Piker Lina dengan lugu kala itu. Syukurnya hal yang ditakutkan tidak terjadi. Merekapun mendarat dengan selamat di tempat tujuan.
Ide untuk pergi ke BSMP tiba-tiba saja tercetus begitu jadwal mereka ke bukit untuk mengambil iklan terhambat karena si mbak-mbak pemasang iklan belum menyiapkan iklan yang akan dipasang. Dengan pasrah dan sedikit pintar, merekapun memutar otak agar waktu tidak tersia-sia. Dan seakan balon ide mendarat di kepala mereka, mereka sepakat pergi ke BSMP untuk kembali menggaet iklan demi kehidupan majalah gratis mereka.
Setibanya di BSMP, Lina dan Gung De disambut kumis tebal si bapak satpam. Beliau menyuruh duo pede ini menjaminkan KTP agar dapat memasuki tempat tersebut. Akhirnya mereka bertemu mbak Dewi. Setelah basa- basi yang memang agak sedikit basi, mereka menjelaskan dengan gaya seorang sales MLM kepada mbak yang dari tadi duduk dan manggut. Huuf… akhirnya setelah penjelasan menggebu, presentasi ngawur namun niat membara, si mbak memutuskan untuk berpikir jernih dan mengundang mereka ke acara BSMP sabtu ntar.
“Supaya lebih tau acara dan edukasi kita,” kata si mbak tak kalah meyakinkan. Waah…. Semoga keterima yah mbak. Kamipun pulang dengan riang dan berdoa semoga semangat membara kami tidak sia-sia.
Dalam perjalanan pulang, ternyata hal itu terjadi lagi saudara-saudara! Ya! Gung De kembali ‘bergoyang’ dan mereka kembali tertawa saat ia mengakui bahwa hal ini memang sangat sering terjadi. Ckckck… semoga bisa menambah berat badan Gung! (pw)